Jumat, 16 Maret 2012

Chapter 4 - Chimchar's Secret? The Arrogant Duelist, Kaust!

Seekor Pokemon monyet yang terbaring di depanku kini mulai membuka matanya. Pokemon itu kini sudah terbangun namun tetap di posisi terbaring. Dia melihatku dan Nurse Joy dengan tatapan ketakutan. Yea, dasar Pokemon aneh. Liat orang ganteng kok malah takut. Tapi ya, wajarlah, dia baru bangun tapi malah bertemu dua orang tidak dikenalnya. Apalagi sebelumnya dia terkena status poison. Hidupmu memang malang Chimchar.

   "Eh.. Chimchar? Kesini monyet kecil.", kataku sambil menyelentikkan jariku seperti aku mau memanggil seekor Meowth saja. Aku memang belum terbiasa dengan Pokemon. Walaupun sedari kecil ayahku yang seorang... ah sudahlah aku tak mau mengingatnya lagi.
    Chimchar masih tampak takut mendekati kami. Yaampun, apa aku emang sejelek itu? sampai-sampai Chimchar ini tidak mau mendekatiku. Huhuhu...
   "Dasar ndeso. Cari di gugel dongz cara buat manggil Pokemon," ledek Nurse Joy yang cerewet itu. Sial, jika saja dia adalah komputer mungkin sudah aku mute volumenya.
    "Kalau mau mendekati Pokemon kau juga tidak boleh ragu. Dekatilah dan rasakan perasaannya.. muach muach..." kata Nurse Joy memberiku saran sambil memeluk dirinya sendiri dengan bibirnya yang maju-maju seperti bebek.

          Wow. Rupanya anak gaholz satu ini bisa memberi nasehat juga. Aku mencoba meresapi perkataan Nurse Joy tadi. Perlahan tapi pasti aku mendekati Chimchar yang ada di depanku. Namun, seperti tadi Chimchar masih terlihat ketakutan. Tapi aku tidak boleh menyerah! Aku mau menjadi duelist nomer satu di dunia! Masa mendekati Pokemon saja tidak bisa?!

    "Tenang Chimchar imoetz. Aku tak akan melukaimu, kita pasti bisa jadi tem.." perkataanku terhenti saat tiba-tiba mulut Chimchar menembakkan percikan api-api kecil yang langsung mengenai mukaku!
    "Waaaah!! Apa yang kau lakukan dasar monyet jelek!!" teriakku sesaat setelah mengetahui api yang ditembakkan Chimchar mengenai mukaku.
    "Dasar duelist bodoh. Menenangkan Pokemon saja tidak bisa." ledek Nurse Joy.. lagi.
    "Aku kan tidak tahu kalau jadi begini! Waaah aku harus operasi plastik!"
    "Sudah, ke belakang sana bersihkan mukamu. Kelihatannya keadaan kalian sudah membaik. Kau sudah bisa membawa Chimchar pulang. Terimakasih telah berkunjung ke Pokemon Center kami. Jangan datang lagi, ya." kata Nurse Joy sambil meninggalkan ruangan. Dasar perempuan!


- - - - -


            Aku sudah berada di luar Pokemon Center. Nurse Joy memang sudah memperbolehkanku pulang dan membawa Chimchar bersamaku. Bicara soal Chimchar, sekarang dia sedang tertidur.. lagi, dengan gaya aku menggendongnya bagaikan anakku sendiri. Argh, aku masih ingat kejadian memalukan tadi saat Pokemon ini menembakkan api ke mukaku. Dibalik muka pricelessnya ternyata terdapat jiwa yang mengerikan!
            Kini aku sedang duduk di bangku sebuah taman di tengah kota. Taman ini memang tenang dan lingkungannya juga asri. Sangat aneh mengingat kota ini adalah sebuah kota di tengah gurun pasir. Perlahan aku lihat wajah Pokemon yang ada di pelukanku ini. Terlihat sebuah benda seperti cincin terpasang di tangan kanan Pokemon ini. Bentuknya aneh dan terlihat sangat kuno. Aku jadi teringat kata-kata Nurse Joy sebelum aku meninggalkan Pokemon Center tadi. Dia bilang dia pernah melihat benda yang ada di ekor Chimchar ini sebelumnya. Benda itu adalah benda yang menyegel kekuatan terpendam oleh pemiliknya. Namun dia tidak tahu kekuatan apa yang dimaksud itu.. Ah, tapi tak mungkin Chimchar ini punya benda keramat seperti itu. Mungkin hanya kebetulan saja.

   "Disana! Disana! Akan ada duel!" teriak seorang laki-laki memecah ketenangan di taman ini sambil menunjuk pada dua orang yang saling berhadapan. Yang satu disebelahnya ada seekor Pokemon berbentuk naga kecil sementara orang yang satunya ada seekor Pokemon berbentuk tikus. Sebenarnya, aku tidak tahu apa itu naga dan tikus... Di buku hanya tertulis begitu. Apa ada yang bisa menjelaskan? Dunia ini membuatku bingung.





 - - - - -


   "Slash!" seorang duelist yang telah melakukan fuse dengan Pokemon naga kecil miliknya itu menyerang lawannya dengan senjata berbentuk pisau yang ada ditangannya. Lawannya terlihat tak bisa bertahan lagi dan release dengan Pokemonnya.
   “Pemenangnya, Kaust Stellar!" teriak seorang lelaki yang bertindak sebegai duel ini.

            Tak kusangka duel ini akan sangat cepat. Padahal kelihatannya baru lima menit dimulai. Duelist itu.. Kaust Stellar.. dia benar-benar kuat. Ya, setelah lelaki yang berteriak di taman tadi bilang ada duel tanpa pikir panjang pergi dan datang melihat duel ini. Hehehe, ikut-ikut aja sih sebenarnya.

   "Kelihatannya cuma segitu itu saja kekutan para duelist di kota ini. Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Release, Axew!" kata duelist bernama Kaust itu sombong dengan me-release Poke-Fusenya. Sial... jika saja aku bisa berduel.. aku pasti akan...
   "Seperti perjanjian kita tadi, aku akan mengambil kalung berhargamu itu." kata Kaust sambil mendekati lelaki yang dilawannya tadi dan mengambil kalung yang ada di lehernya.
   "Tu-tunggu.. aku masih bisa berduel.. Aku mohon berikan aku kesempatan melawanmu sekali lagi..” rintih lelaki yang telah dikalahkan oleh Kaust tadi. Dia berusaha berdiri dan hendak melawan Kaust lagi, padahal dia tahu badannya sudah tak kuat lagi. Aku jadi tak tega melihatnya.
   "Sudahlah orang lemah sepertimu tidak akan pernah bisa melawanku. Kau hanya akan.." perkataan Kaust terhenti saat aku mendaratkan pukulan keras di wajahnya dan membuatnya jatuh ke tanah. Tunggu.. apa yang aku lakukan?!



Bersambung...


Sumber gambar: Buku seni rupa saya

Minggu, 11 Maret 2012

Chapter 3 - Pokemon Center? the Gaholz Girl, Nurse Joy!



   Seorang lelaki dan Pokemon meyerupai monyet disampingnya tampak sedang tertidur pulas di kasur empuk nan mantaph di sebuah ruangan yang ada di Pokemon Center. Wajah lelaki itu tampak sangat tampan, menyerupai artis-artis Hollywood. Perlahan namun pasti bulu mata yang lentik nan glamour lelaki itu bergerak, dan perlahan lelaki itu membuka matanya...

   "Siapa aku? apakah aku James Bond?" ucap sang lelaki yang tidak lain adalah aku!
   "Oh, kau sudah sadar rupanya." seorang perempuan dengan rambut pink dan berbaju ala perawat dengan... rok mini yang daritadi ada di depan pintu masuk dan sekarang berdiri disebelah tempat tidurku.
    "Ka-kamu siapa? apakah kamu.."
    "Tidak aku bukan ibumu lach yaw. Maca cih ceue cuantik nan imoetz kayak gueh poenya anak kayak loe," kata perempuan itu dengan nada anak-anak gaholz jaman sekarang.
    "Namaku Nurse Joy, perawat di Pokemon Center kota Desertstark ini."  lanjut perempuan yang aku taksir umurnya antara 15-65 tahun tersebut... tunggu ini bukan ketenagakerjaan!
    "Nurse Joy? Pokemon Center? kota Desertstark? Sinta Jojo? sebenarnya tempat apa ini?!"
    "Dasar anak gurun. Kami menemukanmu didepan pintu Pokemon Center ini sesaat setelah badai pasir melewati kota ini. Dugaan kami kau terbawa kesini oleh badai pasir itu. Tapi, kami tak pernah menyangka ada orang yang bisa selamat dari Badai Pasir Gaholz Gilax yang terjadi setiap 100 tahun sekali tersebut. Apalagi tidak ada barangmu yang rusak sekalipun. Apa kau punya ilmu hitam anak kecil?" gamblang si perempuan yang menyebut dirinya sebagai Nurse Joy tersebut.

    Aku mencoba mengingat semua kejadian sebelumnya, namun tak ada hasil. Semua begitu kosong sampai aku melihat seekor Pokemon menyerupai monyet sedang asyiknya 'membuat pulau' di bantal tempatnya tertidur. Aku ingat sekarang! Waktu itu aku sedang kelaparan di tengah gurun setelah aku memutuskan pergi dari rumah karena pertengkaranku dengan ayah. Saat dalam perjalananku itu aku bertemu dan diserang oleh sekelompok Skorupi dan bosnya Drapion. Disaat itulah aku bertemu dengan Pokemon ini, Chimchar. Namun naas, kendaraan yang dikendarai oleh.. ah ini bukan berita! Sayangnya Chimchar tersebut ternyata terkena status poison dan aku membawanya lari saat di depan kami ada badai pasir besar dan aku langsung pingsan. Hmm.. dan sekarang aku berada bersama perempuan gaholz di Pokemon Center, di tempat yang bernama kota Desertstark...

   
    "Hei! dengarkan kalau ada cewek cantik mau bicara!" bentak Nurse Joy tadi yang lagi-lagi mengaku cantik. Sigh...
    "Iya, iya. Oh iya, bagaimana keadaan Pokemon itu, Chimchar?" tanyaku ingin tahu. Aku memang khawatir dengan keadaan Pokemon tersebut. Karena saat aku mencoba membawanya lari tubuhnya sudah keunguan menandakan racun sudah menggerogoti tubuhnya.
    "Oh, kau tidak melihatnya sedang tidur nyenyak menodai bantal kami disana? dia baik-baik saja. Untung kau cepat membawanya kemari. Kalau tidak nanti jadi kayak di sinetron-sinetron." jawabnya dengan nada mengejek.

    Syukurlah. Ternyata aku berhasil menjadi superhero. Mungkin sebentar lagi media akan mendatangiku dan meminta menjadi sponsorku lalu membuat acaraku sendiri dengan judul, "Si Belang, Si Bocah Tokek Belang". Lalu aku akan jadi kaya dan mempunyai istri cantik, rumah mewah, mobil mewah, Nokia 3310.. wait, what?!

     "Btw, daritadi aku bicara denganmu, siapa sebenarnya namamu?" tanya Nurse Joy memecahkan lamunanku.
     "Oh, akhirnya kau bertanya. Well, namaku adalah Blazter! Kelak, aku akan menjadi duelist nomer satu di dunia, dan semua orang akan mengagumi kekuatanku!!" teriakku sampai membuat para orang yanga ada di luar Pokemon Center terheran melihat ke dalam ruang dimana aku berbaring.
     "Yea, orang-orang disini juga bilang begitu sebelum mereka pergi selamanya." kata Nurse Joy santai. Tunggu.. selamanya?!
     "A-apa maksudmu dengan selamanya?!" tanyaku kaget mendengar perkataan Nurse Joy tadi.
     "Yah, kau tahu kan, setelah mereka pergi dari Pokemon Center ini mereka tidak akan kembali lagi kesini karena memang tempat ini sangat terpencil dan biasanya hanya digunakan untuk tempat persinggahan saja. Sudah begitu tagihannya selalu saja bertambah tiap bulan." kata Nurse Joy kini dengan nada sedih. Kalo dia sedih manis juga sih...
     "Oh, maaf aku telah membuatmu sedih." kataku ingin meminta maaf karena membuat Nurse Joy sedih. Sebenernya kau masih mau liat wajahnya yang sedih itu sih...
     "Tidak apa-apa kok. Ini sudah kewajiban kami. Dan.. lihat! Pokemon monyet itu kelihatannya sudah bangun." tunjuk Nurse Joy ke Pokemon monyet yang sedari tadi ada disebelahku.

    Nurse Joy benar. Mata Pokemon itu perlahan mulai terbuka.. dan kini dia benar-benar bangun!



Bersambung...


Sumber gambar: Google dan Pokebeach dengan perubahan seperlunya