Rabu, 11 April 2012

Chapter 5 - Blazter's Struggle.. Turn the Table, Chimchar!

"Sudahlah orang lemah sepertimu tidak akan pernah bisa melawanku. Kau hanya akan.." perkataan Kaust terhenti saat aku mendaratkan pukulan keras di wajahnya dan membuatnya jatuh ke tanah. Tunggu.. apa yang aku lakukan?!

Orang-orang sekarang tengah melihat kearahku. Mereka melihatku dengan mata terheran, melotot, sampai dengan mata merayu.. ah, sayangnya yang terakhir itu bukan cewek. Yah, bukan karena Cinta Kuya sedang main sulap mereka melihatiku, tapi karena aku baru saja memukul seorang duelist bernama Kaust di taman ini. Jujur, aku sendiri tidak tahu kenapa aku bisa memukulnya. Rasanya tanganku melayang begitu saja ke muka orang itu. Ergh.. seseorang panggilkan 14045...

"Siapa kau, berani-beraninya memukulku?" tanya duelist yang kukenal sebagai Kaust itu sambil mengelap darah yang keluar dari mulutnya dengan lengan bajunya. Wah, keren juga ya pukulanku, mungkin aku harus jadi petinju aja besok huehuehue.
"Hwahaha, aku? Aku adalah pahlawan kebenaran yang akan membela kaum yang tertindas!" jawabku lantang. Eh, loh aku bicara apa?! Aduh ini gara-gara kemarin-kemarin aku nonton Shinchan terlalu lama!
"Pahlawan kebenaran ya.. Menarik. Kalau begitu maukah pahlawan ini melawanku dalam sebuah duel?" tantang Kaust padaku. Matanya melirik pada sebuah benda seperti jam tangan besar di tanganku, yang tak lain adalah Fuse-Pad. Kelihatannya dia tahu aku juga duelist, tapi.. aku belum punya Pokemon!
"Te-tentu saja.." jawabku terpatah-patah. Saking patahnya sampai yang nulis ini jarinya patahhh.
"Kalau begitu, siapkan Pokemonmu, dan lawan aku disini!" teriak Kaust lantang dengan posisi akan melakukan fuse. Aduh, gimana ini.. Chimchar mau menolongku tidak ya?

- - -
Kini aku dan Kaust sudah berdiri berhadap-hadapan. Kaust sudah terlihat bersiap dengan Pokemon naga mini yang kini kukenal sebagai Axew itu disampingnya. Semua orang yang ada di taman pun sekarang terasa sudah berada sekitarku. Diantara mereka ada yang berpakaian olahraga, membawa bola, menggendong bayi, bahkan sampai ada yang dengan santainya berfoto dengan gaya mulut kayak bebek! Aduh, emangnya aku ini kamar mandi?! Oh iya, orang yang tadi dilawan Kaust sekarang telah dibawa ke Pokemon Center di kota ini, dia terlihat sangat kesakitan.. Apa aku akan mengalami nasib yang sama dengannya?

"Pertama-tama, sebelum kita memulai duelnya, sebagai duelists yang baik sebaiknya kita memperkenalkan diri dulu," kata Kaust membuka percakapan.
"Walaupun sepertinya kau tahu namaku, tapi, aku akan membuatmu lebih ingat siapa aku. Namaku Kaust Stellar, duelist dari kota Quetl, selamat menikmati 'pelayananku'." lanjutnya. Tunggu.. apa maksudnya dengan pelayanan?
"Err.. Namaku Blazter." ucapku mengikuti perintah Kaust untuk memperkenalkan diri.
"Hah? Hanya Blazter? Nama macam apa itu?!"
"Blazter? Weleh, kayak nama permen aja.."
"Mama.. aku mau permen.. yang mukanya kayak orang itu maaa!!" para penonton mulai menggosipkan namaku setelah mendengar namaku tadi, mulai dari membuatku jadi idolanya, sampai menyamakan namaku dengan seekor Magikarp... Yah, sebenarnya bukan itu nama asliku..
"Hahaha, sudahlah, jangan dihiraukan lagi. Siapapun nama orang ini, yang jelas dia akan kalah disini, hari ini juga!" teriak Kaust dengan keras mengagetkan para penonton, bahkan sampai rambut palsu salah satu dari mereka lepas.
   "Fuse-Pad.. Set! Ball Transfer!"

Selesai mengucapkan 'kata kunci' itu, Axew milik Kaust masuk ke dalam Pokeball yang dipegangnya, dan tak lama kemudian Pokeball itu berubah bentuk menjadi sebuah kartu. Gawat, apa yang harus aku lakukan! Duel akan segera dimulai dan aku tak punya Pokemon apapun untuk berduel!

"Mari mulai permainannya, bocah permen! Pokefuse: Axew!!"

Kartu hasil transform Pokeball yang dipegang Kaust dimasukkannya ke sebuah alat di tangan kanannya. Sedetik kemudian, tubuhnya bersinar terang. Perlahan tapi pasti, bentuk tubuh Kaust mulai berubah menyerupai Pokemon naga miliknya.. Axew.




"Baiklah.. permainan dimulai!!"

Ke.. keren... jadi ini yang namanya Pokefuse. Aku belum pernah melihatnya secara langsung kecuali dari televisi. Aduh, berpikir apa aku? Kenapa malah aku puji lawanku sendiri? Err.. seharusnya aku berpikir bagaimana caranya aku pergi dari situasi seperti ini. Chimchar sudah tidak mungkin mau dan tidak mungkin bisa membantuku di keadaannya seperti ini. Kalau begitu...

"Kenapa? Cepatlah lakukan fuse. Penonton sudah tidak sabar menunggu." Aku diam saja mendengar Kaust berkata seperti itu. Mau bagaimana lagi?
"Aku.. err.. sebenarnya..'
"Cinta padamu!!" teriak salah satu penonton memotong perkataanku.
"Hah?!"
"Eh, bukan! Aku.."
"Tunggu... jangan bilang kau tidak punya Pokemon untuk berduel melawanku?" gawat, dia anaknya Deddy Corbuzier ya?!
"Se-sebenarnya.."
"Menarik sekali.. kalau begitu lawan aku dengan tangan kosong!!"
"A-apa?!" apa aku tidak salah dengar? Tangan kosong?!


- - -


"Ini untuk pukulanmu yang tadi, Slash!!!" Sebuah pisau tumpul mengenai badanku secara telak. Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.. sial!
"Ada apa? apa kau sudah kehabisan tenaga?" kata Kaust saat melihatku coba berdiri kembali. Ya, kau benar aku sudah kehabisan tenaga!

Gila aja, masa aku yang gak pake fuse harus melawannya? Terhitung sudah 10 menit dia membabatku seperti ini. Aku tidak punya pilihan lain selain berduel dengan tangan kosong setelah insiden tadi, yang pastinya aku kalah telak. Chimchar aku letakkan dibawah pohon di taman ini karena aku tidak ingin dia terlibat dalam masalahku ini. Sial, apa yang harus aku lakukan? Jika begini sama saja bunuh diri!

"Kelihatannya ini akhirnya, bocah permen.' Kaust bersiap melayangkan Slash-nya kepadaku. World, here I come.
'Sayonaraaaa!!"

Aku pikir aku akan pingsan disaat aku pingsan karena terpingsan oleh pingsan dari serangan Kaust tadi. Tapi tidak, aku masih bisa buang angin. Saat kusadari Kaust hanya terpaku di depanku tanpa syarat melihat makhluk mungil berbentuk kera melindungiku dari serangannya. Chimchar? Apa yang dia lakukan? Monyet bodoh, kau bisa celaka!

"Pergilah Chimchar, ini bukan urusanmu." kataku mencoba mengusir Chimchar agar dia tidak terluka karena duel bodoh ini. Tapi kelihatannya perkataanku itu tidak diindahkannya. Dia justru datang mendekatiku mencoba memberiku sebuah benda bulat nan gaholz.. Pokeball? Apa maksudnya ini? Kau ingin aku menangkapmu?
"Chimchar.. kau ingin aku menangkapmu?" tanyaku memastikan. Pokemon imoetz itu hanya mengangguk mengisyaratkan dia setuju. Baiklah monyet, jika itu keinginanmu..
"Baiklah.. Pokeball, gaholz to the max!!" teriakku melempar Pokeball pada Chimchar dengan pelan agar tidak melukainya. Neng neng nong neng dan.. ding! Tertangkap! Dia benar-benar ingin aku menangkapnya! Sesuatu sekali!

"Ho.. kelihatannya kau sudah punya Pokemon untuk berduel melawanku." kata Kaust setelah melihatku menangkap Chimchar.
"Ya dongz. Dan duel yang sesungguhnya akan dimulai sekarang." gila kayak di pelem-pelem yak.



Bersambung...


Sumber gambar: bagazkarap